PANAS BUMI SUOH I Lembah Seribu Kawah/ SUOH GEOTHERMAL I Thousand Crater Valley

Menyambangi dan menikmati suguhan eksotisme panas bumi di ujung pulau sumatera dapat menjadi rencana liburan kita mendatang. Suoh merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Barat yang lebih di kenal dengan Bumi Sekala Bekhak oleh warga masyarakat Lampung Barat. 

Foto : Danau Asam - @exaudiosiregar

Dengan waktu lebih kurang 4-5 jam dari ibu kota Provinsi Lampung melalui perjalanan darat, menembus rimbunnya hutan dan perkebunan kopi kita akan sampai ke pusat ibu kota Lampung Barat.

Lampung Barat sebagai wilayah berbukit akan menarik perhatian dan membuat jatuh cinta para pelancong bahkan saat mereka pertama kali mengenalnya. Perjuangan dan kekaguman kita akan negeri “asal saibatin” ini belum selesai sampai disini, karena untuk mencapai Suoh kita masih harus menempuh perjalanan -/+ 1,5 Jam dari Kota Liwa yang merupakan ibu kota Kabupaten Lampung Barat, dengan melalui perkampungan tradisional yang bercirikan pemukiman masyarakat melayu pada umumnya, dengan ornament khas Lampung Barat berupa rumah-rumah panggung yang berbaris rapat, halaman-halaman luas di depannya dan kopi-kopi yang terhampar mulai mengering dibuai hangatnya matahari diayun dinginnya kabut menyambut kita dengan hangatnya, pemandangan yang sulit kita temui ditempat lainnya, tetapi masih sangat mudah kita nikmati di Bumi Sekala Bekhak ini. Dengan perjalanan panjang dan akses jalan yang kini lambat laun mulai di perbaiki dan sudah cukup memadai, menjadikan perjalanan ini tidak begitu melelahkan, ditambah lagi pemandangan perbukitan hijau yang sungguh akan membuat mata terbelalak kagum akan gradasi warna yang terlukis dari anugerah manis ciptaan Tuhan.

Foto : Kawah Nirwana - @endangguntorocanggu

Naik turunnya jalan yang cukup terjal, menembus hutan hujan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), melalui sungai hingga persawahan yang membentang luas, akhirnya tiba lah kita di Kawasan Panas Bumi Suoh yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Ditempat indah yang tercipta dari hamparan lembah luas dan dikelilingi perbukitan ini terdapat 3 (tiga) buah danau indah nan eksotis, dengan air yang biru bak kristal, dengan biota yang hidup didalam dan sekelilingnya juga kearifan lokal yang tak bisa lepas dari daya tarik yang disajikan oleh salah satu kabupaten terluar Provinsi Lampung ini. Danau Lebar, Danau Minyak dan Danau Asam warga menyebutnya, danau yang membawa kehidupan dan penghidupan bagi warga sekitar. Namun tujuan utama kita tidaklah hanya sampai disini, masih ada eksotisme dan bukti keagungan tuhan tersimpan dan tersembunyi didepan sana, ada dua akses untuk menuju tempat ini, yang pertama melalui Danau Lebar dan selanjutnya menggunakan jasa ojek dengan perjalanan -/+ 5-10 menit dan langsung tiba di lokasi. Selain itu bisa melalui Danau Asam dengan perjalanan 15 menit menggunakan perahu mesin berkapasitas 10 orang dan berjalan kaki melewati pasir kuning dengan hamparan pasir berwarna kuning serta melewati savana yang menghijau dan atau menembus hutan perawan lebat dengan ilalang dan bait-bait bergelantungan selama lebih kurang 20-30 menit akhirnya sampailah kita di Surga dunia yang tersembunyi ini. “Keramikan” demikian masyarakat suoh menamakan tempat ini, sebuah tempat yang menakjubkan, berupa lantai endapan sulfur, inilah yang disebut sebagai keramikan oleh masyarakat yang bermukim di suoh, dari kasat mata ketebalan lantai “keramikan” ini hanya sekitar 20cm, dibeberapa bagian terlihat retakan dan rapuh, sebuah fenomena indah sekaligus berbahaya, untuk itu ketempat ini harus didampingi oleh guide lokal. 

Melanjutkan perjalanan sekira 10-15 menit dengan berjalan kaki, kita akan menemui “Kawah Nirwana”, demikian masyarakat menyebutnya, sebuah kawasan geothermal/panas bumi berupa muntahan air bercampur belerang yang membentuk gunungan kapur yang telah terbentuk dari ratusan tahun silam dengan asap putih yang terus menyembur dari perut bumi menyuguhkan pemandangan yang sungguh akan membuat senyum tak pernah pudar dari bibir manis para pelancong yang haus akan keindahan alam.

Foto : Kawah Nirwana - @endangguntorocanggu

Foto : Kawah Nirwana @endangguntorocanggu

Berbeda dengan kawah belerang yang ada di tempat lainnya, Kawah Nirwana menyemburkan asap belerang yang sama sekali tidak beracun dan berbau, sehingga kita dapat menyambangi surga tuhan ini dalam jarak radius 10 meter saja dari pusat semburan. Dengan stalaktit dan stalakmit yang menggantung di sisi tebing yang mengelilinginya menambah hiasan alam yang mempercantik lembah agung ini. Dinamakan Nirwana karena terdapat salah satu jenis pohon yang tumbuh dan tetap hidup di tengah-tengah gunungan kapur yang tepat bersebelahan dengan lubang semburan air panas belerang, warga sekitar biasa menyebutnya dengan pohon Wana, sehingga kawah ini diberi nama Nirwana. Selain itu terdapat kawah-kawah kecil lainnya yang tersebar di seantero wilayah Suoh maka oleh seorang fotografer Lampung Budhi Marta Utama disebut “Lembah Seribu Kawah”.

Foto : Rekreasi di Keramikan - @mamak_oenchu

Karena begitu amannya, banyak diantara penikmat keindahan yang membawa anak balitanya untuk sekedar rekreasi atau sebagai bahan pembelajaran bagi putra putrinya akan fenomena alam yang jarang ditemui ini. selain itu, suoh bisa menjadi salah satu alternative tempat wisata alam yang murah, aman dan indah, karena tak butuh budget yang besar untuk bisa menikmati suguhan alam yang tak ternilai ini, dan sungguh semua yang kita keluarkan untuk mencapai tempat ini baik materi, tenaga dan usaha akan terbayar lunas dengan segala suguhan yang ada atau bahkan lebih dari apa yang kita harapkan. (Anja/EGC)

=============================

Visiting and enjoying geothermal exoticism at the tip of the Sumatra Island can be our next vacation plan. Suoh is a part of West Lampung Regency which is known as Bumi Sekala Bekhak by residents of West Lampung community.

With approximately 4 – 5 hours from the capital city of Lampung Province via land travel, through the lush forests and coffee plantations we will get to the center of the capital city of West Lampung Regency.

West Lampung Regency as a hilly region will attract attention and make tourists fall in love even when they first get to know it. Our struggle and admiration for this country of "Origin of Saibatin" has not finished here, because to reach Suoh we still have journey about at least 1.5 hours from Liwa City which is the capital of West Lampung Regency, through traditional settlements characterized by settlements Malay people in general, with West Lampung's distinctive ornament in the form of houses on stilts that are lined up tightly together, wide pages in front of it and coffee that spreads starting to dry up and lulled by the warm sun and cold fog greets us warmly, a scene that is difficult to find in another place, but it is still very easy for us to enjoy in Bumi Sekala Bekhak. With a long journey and access to roads that are now slowly starting to be repaired and are quite adequate, making this trip is not so tiring, plus the view of the green hills that will really make your eyes widen in amazement at the gradations of colors painted from the sweet grace of God's creation.

Up and down a fairly steep road, through the rainforest of the Bukit Barisan Selatan National Park (TNBBS), through rivers to vast stretches of rice fields, we finally arrived at the Suoh Geothermal Area which is part of the Bukit Barisan Selatan National Park (TNBBS). Beautiful place created by vast expanse of valley and surrounded by hills there are 3 (three) beautiful and exotic lakes, with crystal blue water, with biota that live in and around them as well as local wisdom that cannot be separated from the attraction presented by one of the outer districts of Lampung Province. Lake Lebar, Lake Minyak and Lake Asam residents call it, a lake that brings life and livelihood for the residents around. But our main goal is not only to get here, there is still exoticism and proof of God's greatness stored and hidden up front, there are two accesses to get to this place, first through Lake Lebar and then using a motorcycle taxi service at least 5 – 10 minutes and arrived at the location immediately. In addition, you can go through Asam Lake with a 15 minute trip using a 10 person engine boat and walk through yellow sand with yellow sand and pass through verdant savanna and or through thick virgin forest with weeds and hanging temples for about 20 – 30 minutes finally we arrived in the paradise of this hidden world. "Keramikan" as the community suoh called this place, an amazing place, in the form of a sulfur sedimentary floor, this is what is referred to as the crowds by the people who live in Suoh, from the visible thickness of the "Keramikan" floor is only about 20 cm, in some parts visible cracks and fragile, a beautiful and dangerous phenomenon, for this place must be accompanied by a local guide.

Continuing the journey approximately 10 – 15 minutes on foot, we will find "Kawah  Nirwana"/ Nirvana Crater, as people call it, a geothermal area in the form of sulfur mixed with water that forms a mountain of limestone that has formed from hundreds of years ago with white smoke that continues spraying from the bowels of the earth presents a view that truly will make a smile never fade from the sweet lips of travelers who thirst for natural beauty.

Different from the sulfur craters in other places, Nirvana Crater spits sulfuric smoke which is completely non-toxic and smelly, so that we can visit this heaven of God within a radius of 10 meters from the center of the blast. With stalactites and stalagmites that hang on the side of the cliff that surrounds it adds to the natural decoration that beautifies this majestic valley. Named Nirvana because there is one type of tree that grows and lives in the midst of mountains of limestone right next to a pit of sulfur hot water, local residents used to call it a Wana tree, so this crater was named Nirvana. In addition there are other small craters scattered throughout the Suoh region so by a Lampung photographer Budhi Marta Utama called "Seribu Kawah valley".

Because it is so safe, many of the beauty connoisseurs who bring their toddlers for recreation or as learning material for their sons and daughters about this rare natural phenomenon. besides that, Suoh can be one of the alternative tourist attractions that is cheap, safe and beautiful, because it does not need a large budget to be able to enjoy this priceless natural treat, and really all we spend to reach this place both material, energy and effort will pay off with all the treats that are there or even more than what we expect. (Anja / EGC)


Posting Komentar

0 Komentar